Pembuatan Percontohan Keramba Jaring Apung (KJA) Ramah Lingkungan Bersama Kelompok Petani Ikan Untuk Konservasi di Kawasan Perairan Danau Batur Universitas Umum

`

Tim Pelaksana Program Udayana Mengabdi (PUM) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Pelatihan Pembuatan Percontohan Keramba Jaring Apung (KJA) Ramah Lingkungan di Kawasan Danau Batur. Lokasi pengabdian adalah Kawasan Perairan Danau Batur di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada tanggal 21 – 22 Juni 2022. Peserta yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan adalah perwakilan masyarakat Kelompok Petani Ikan di Danau Batur yang berasal dari Desa Trunyan, Desa Abang Batudinding, Desa Buahan, Desa Kedisan, dan Desa Abangsongan, sejumlah 20 orang.


Tim Pelaksana Program Udayana Mengabdi (PUM) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Pelatihan Pembuatan Percontohan Keramba Jaring Apung (KJA) Ramah Lingkungan di Kawasan Danau Batur. Lokasi pengabdian adalah Kawasan Perairan Danau Batur di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada tanggal 18 – 19 Juni 2022. Peserta yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan adalah perwakilan masyarakat Kelompok Petani Ikan di Danau Batur yang berasal dari Desa Trunyan, Desa Abang Batudinding, Desa Buahan, Desa Kedisan, dan Desa Abangsongan, sejumlah 20 orang.

 Tim Pelaksana Program terdiri Dosen dan Mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Lingkungan (PSSTL), Fakultas Teknik (FT), Universitas Udayana (Unud). Bertindak selaku Ketua Tim adalah Dr. Eng. Ni Made Pertiwi Jaya, ST., M.Si. dengan anggota tim dosen, yaitu Ida Ayu Widhiawati, S.T., M.T., I Gede Andy Andika Parahita, S.Si., M.Si. dan Ir. N. G. A. Khirsna Wiryanada, S.T., M.Si., serta 5 orang anggota tim mahasiswa.

FGD dilaksanakan dengan mengundang Kelompok Petani Ikan di Danau Batur untuk melakukan diskusi mengenai beberapa hal yang menjadi latar belakang dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, meliputi data kualitas air danau, kondisi pencemar danau, limbah KJA konvesional, dan pengelolaan perairan danau. Pelaksana kegiatan menyampaikan informasi terkait hal-hal diatas untuk kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tanggapan, masukan dan saran dari masyarakat.

Pada kegiatan pelatihan, peserta yang sebelumnya telah dibagi kedalam 4 kelompok (5 orang per kelompok), terlibat aktif dalam melakukan desain instalasi, pemilihan jenis tanaman, penyiapan alat dan bahan, dan perangkaian instalasi. Peserta secara berkelompok diminta untuk memberikan input terhadap desain awal yang telah diberikan pada kertas kerja, meliputi peletakan, penggunaan peralatan Mekanikal Elektrikal dan pemilihan tanaman yang selanjutnya dipaparkan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh desain dan contoh instalasi yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Perubahan maupun penambahan desain yang disepakati bersama kemudian dituangkan dalam gambar desain, baik 2D maupun 3D. Penyiapan alat dan bahan dilakukan sesuai dengan desain dan jenis tanaman yang dipilih untuk selajutnya dilakukan perangakaian peralatan dan penempatan di perairan danau.

Evaluasi dilakukan di akhir kegiatan untuk dapat mengetahui pemahaman masyarakat terkait dengan pengelolaan pencemaran perairan serta kinerja KJA ramah lingkungan dilihat dari efektivitas kinerja kolam kedap air, penampung limbah sisa pakan ikan, dan kinerja sistem akuaponik. Pengumpulan informasi menggunakan form kuisioner yang diberikan kepada seluruh peserta.

Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, dapat diketahui bahwa masyarakat, dalam hal ini Kelompok Petani Ikan di Danau Batur, dapat memahami pencemaran yang terjadi dan pentingnya pengelolaan kualitas air. Bapak Wayan Warjaya, selaku petani ikan di Danau Batur menyampaikan bahwa sistem ini sangat baik untuk diterapkan berkaitan dengan pencemaran air danau, namun demikian perlu dipikirkan terkait dengan pemeliharaan sistem KJA ini yang tentunya tidak semudah KJA konvesional. Efektivitas KJA juga dapat dilihat dari kinerja kolam kedap air, penampung limbah sisa pakan ikan, dan sistem akuaponik. Pada kolam kedap air, endapan dari sisa pakan dan feses telah terkumpul pada dasar kolam. Lebih lanjut, air limbah yang dipompa dari kolam kedap air dapat tersedot dan terkumpul pada bak penampung yang disediakan. Tanaman akuaponik juga dapat tumbuh pada pipa media tanaman yang diletakkan disisi KJA.

  

Konsep desain konstruksi dari penerapan instalasi pengolahan air limbah pada KJA ramah lingkungan dengan filter biologi ini, terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kolam kedap air, penampung sisa limbah pakan dan tanaman akuaponik. Berdasarkan hasil kegiatan FGD yang melibatkan masyarakat Kelompok Petani Ikan di Danau Batur, dapat ditentukan kolam kedap air menggunakan bahan terpal kedap air dengan dimensi 2 m x 2 m x 2 m dengan dibuat jendela sirkulasi air berukuran 0,5 m x 0,25 m pada dua sisi KJA, penampungan sisa limbah pakan ikan berupa drum filtrasi tangki air dengan volume 250 L yang diletakkan di tengah, serta sistem akuaponik menggunakan pipa PVC 3 inchi sebagai pipa media, media tanam, dan benih tanaman akuaponik pakcoy untuk filter biologi. Sistem akuaponik dibuat di pinggir kolam keramba jaring apung dengan instalasi pengolahan air limbah agar lebih fleksibel dan tidak mengganggu jalan antar petak dan lebih banyak digunakan pipa di sepanjang keramba. Oleh karena itu, lebih banyak lagi tanaman yang bisa ditanam, karena tanaman ekonomis tinggi yang digunakan sebagai biofilter dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pembudidaya ikan.